Senin, 28 Februari 2011

Tentang Waktu


Bayangkan, ada sebuah bank yang memberi Anda uang sejumlah Rp 86.400 setiap paginya.
Semua uang itu dapat Anda gunakan (tidak lebih). Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak Anda gunakan selama sehari.
Coba tebak, apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.
Siapapun dari kita, memiliki bank semacam itu, bernama WAKTU.
Setiap pagi, ia akan memberi Anda 86.400 detik. Dan pada malam harinya, ia akan menghapus sisa waktu yang tidak Anda gunakan untuk tujuan baik.
Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada Anda. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan.
Setiap hari, ia akan membuka satu rekening baru untuk Anda. Setiap malam, ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika Anda tidak menggunakannya, maka kerugian akan menimpa Anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, Anda tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari. Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini!
Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan Anda. Jam terus berdetak. Gunakan waktu Anda sebaik-baiknya.
- Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal naik kelas.
- Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
- Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
- Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
- Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

RENUNGANNYA: Hargai setiap waktu yang Anda miliki. Dan ingatlah, waktu tidak menunggu siapa-siapa.

Kesempatan


Tuhan Menciptakan Lebih Dari 212.000 Kelapangan Untuk 1 Buah Kesempitan

Apa yang Anda bayangkan jika sedang memandang segelas air penuh? Mungkin Anda berpikir bahwa ruang dalam gelas tersebut dipenuhi oleh molekul air yang kita kenal sebagai H2O. Anda tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa dalam gelas berisi air itu terdapat ruang kosong. Padahal faktanya, dengan mengabaikan jarak antara atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen, ruang kosong dalam segelas air tersebut paling tidak menempati 99.9528% ruangan dalam gelas. Bagaimana mungkin? Mari kita hitung dengan kasar….

Ukuran sebuah atom ditentukan dengan mengukur jarak antara inti atom
(nukleus) dengan elektron yang mengitarinya. Diketahui ukuran inti atom hidrogen berdiameter sekitar 1 femtometer (1 femtometer = 10-15 meter). Jika ukuran atom hidrogen memiliki diameter 106.000 femtometer maka ruang kosong pada sebuah atom hidrogen adalah sebesar 106.000 kali benda padatnya. Karena dalam satu molekul air terdapat 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen, maka secara kasar ruang kosong pada sebuah molekul air (hanya dari sumbangan dari atom hidrogen) adalah sebanyak 212.000 kali benda padatnya. Jadi, pada segelas air penuh di atas, ruang kosongnya paling tidak menempati 99.999528%. Sementara benda padatnya hanya 0.000472%!

Jadi, jika hari ini Anda merasakan kesempitan yang luar biasa sehingga Anda memiliki alasan untuk tidak berterima kasih (bersyukur) pada Tuhan, maka Anda adalah ciptaan-Nya yang sangat durhaka. Jika Anda berhenti mencoba alternatif penyelesaian satu masalah hanya karena telah melakukan 10 upaya berbeda, maka Anda sedang menafikan lebih dari 211.990 cara lain yang disediakan Tuhan untuk ditemukan.

Bahkan seorang inventor paling hebat yang pernah dicatat, Thomas Alva Edison, saat menemukan bola lampu hanya menggunakan kurang dari 0.005% peluang yang disediakan-Nya. Bagaimana dengan Anda?

Have a great invention….

Kamis, 17 Februari 2011

A Blind Man Story

Seorang anak laki2 tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia

mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: ‘Saya buta, tolong saya.’ Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.

Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis.
Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, ‘Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang bapak tulis?’

Pria itu berkata, ‘Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda.’ Apa yang ia telah tulis adalah: ‘Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.’
Bukankah tulisan yang pertama dengan yang kedua sebenarnya sama saja?

Tentu arti kedua tulisan itu sama, yaitu bahwa anak itu buta.
Tetapi, tulisan yang pertama hanya mengatakan bahwa anak itu buta. Sedangkan, tulisan yang kedua mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka sangatlah beruntung bahwa mereka dapat melihat. Apakah kita perlu terkejut melihat tulisan yang kedua lebih efektif?

Moral dari cerita ini: Bersyukurlah untuk segala yang kau miliki. Jadilah kreatif. Jadilah innovatif. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif.

Ajaklah orang-orang lain menuju hal-hal yang baik dengan hikmat. Jalani hidup ini tanpa dalih dan mengasihi tanpa rasa sesal. Ketika hidup memberi engkau 100 alasan untuk menangis, tunjukkan pada hidup bahwa engkau memiliki 1000 alasan untuk tersenyum.
Hadapi masa lalumu tanpa sesal.
Tangani saat sekarang dengan percaya diri.
Bersiaplah untuk masa depan tanpa rasa takut.
Peganglah iman dan tanggalkan ketakutan.

Orang bijak berkata, ‘Hidup harus menjadi sebuah proses perbaikan yang terus berlanjut, membuang kejahatan dan mengembangkan kebaikan… Jika engkau ingin menjalani hidup tanpa rasa takut, engkau harus memiliki hati nurani yang baik sebagai tiketnya.

Hal yang terindah adalah melihat seseorang tersenyum..
Tapi yang terlebih indah adalah mengetahui bahwa engkau adalah alasan di belakangnya! ! .

Filsafat Buah

1. Jadilah jagung, jangan jambu monyet.

Jagung membungkus bijinya yang banyak,
sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya
yang cuma satu-satunya.
Artinya : Jangan suka pamer

2. Jadilah pohon pisang.

Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.
Artinya : Kesetiaan dalam pernikahan.

3. Jadilah duren, jangan kedondong.


Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam,
tetapi dalamnya lembut dan manis.
Hmmm, beda dengan kedondong, luarnya mulus,
rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang berduri.
Artinya : Don’t Judge a Book by The Cover..
jangan menilai orang dari luarnya saja.

4. Jadilah bengkoang.


Walaupun hidup dalam kompos sampah,
tetapi umbinya isinya putih bersih.
Artinya : Jagalah hati jangan kau nodai.

5. Jadilah tandan pete (petai), bukan tandan rambutan.


Tandan pete membagi makanan sama rata
ke biji petenya, semua seimbang, tidak seperti
rambutan.. ada yang kecil ada yang gede.
Artinya : Selalu adil dalam bersikap.

6. Jadilah cabe


Makin tua makin pedas.
Artinya : Makin tua makin bijaksana.

7. Jadilah buah manggis


Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.
Artinya : Jangan Munafik

8. Jadilah buah nangka

Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya.
Artinya : Berikan kesan kepada semua orang
(tentunya yg baik).

9. Jadilah buah dada
Selain bermanfaat buat anak, buat bapaknya juga
Artinya : Sekali pukul dua2nya dapet!

11 Hal Terbaik yang Dialami Orangtua

Saat kita menjadi orang tua, minggu dan bulan berlalu, siang dan malam silih berganti. Dan waktu terasa abadi saat kita menikmati bagian terbaik sebagai orangtua. Keberhasilan yang sedikit rasanya seperti sudah mencapai puncak gunung tertinggi, dan apabila cita-cita sudah berhasil dicapai, hati kita pun serasa meledak dalam kegembiraan. Ya, peran sebagai orangtua adalah sebuah perjuangan yang unik, dan hanya sedikit hal dalam kehidupan yang sebanding dengan kebahagiaan itu, seperti yang akan dipaparkan berikut ini.

Saat kelahiran bayi

Barangkali istilah “kesenangan” adalah kurang pas untuk menggambarkan saat-saat kelahiran bayi; bagi banyak pasangan persalinan dan kelahiran adalah hal yang menakutkan, namun setiap pasangan akan tetap bertahan menghadapinya. Dan ketika hal tersebut berhasil dilalui walaupun dengan begitu sulit, akhirnya pengalaman indah itu telah menganugerahkan sebuah penghargaan akan kehidupan. Itu adalah benar-benar sebuah keajaiban. Betapapun, tubuh seorang ibu telah menunaikan tugasnya lebih baik daripada yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan manapun: merencanakan dan kemudian meluncurkan produk baru hanya dalam waktu sembilan bulan. Tanpa harus ada rancangan anggaran, presentasi atau pun rencana pemasaran.

Saat pertama keluar rumah

Sebelum bayi dibawa jalan-jalan ke luar rumah biasanya dia diselimuti rapat-rapat, ditutupi kepalanya dengan topi, dimasukkan ke dalam keranjang, dan kemudian dimasukkan ke dalam kereta bayi. Dengan penuh perasaan kuatir kita sering kali bolak-balik menengok keadaan bayi kita sebelum kita mengajaknya berjalan-jalan. Kereta bayi kemudian didorong secara perlahan ke seputar komplek dan hanya dalam udara yang hangat. Dan ketika kemudian sudah tiba di rumah kembali, kita bersyukur bahwa kita dan bayi kita sudah pulang dalam keadaan selamat. Hal ini barangkali seperti sebuah keberhasilan yang tidak berarti, tetapi dengan pengalaman ini kepercayaan diri kita seperti bertambah. Maka sejak saat itu banyak hal menjadi mungkin untuk dilakukan bersama bayi kita.

Latihan kecil

Ya! Adalah hal yang mengagumkan bagaimana bergairahnya kita ketika berhasil mengikat tali popok bayi kita. Kita barangkali kuatir kalau-kalau bayi kita akan terlepas dari diapers yang dikenakannya pada saat kita tertidur. Tiada hal yang lebih membahagiakan selain melihat kemajuan yang berhasil dicapai bayi kita yang berumur 3 tahun ketika ia berhasil duduk di toilet pada saat buang air. Sepertinya akan ada banyak uang yang bisa dihemat untuk membeli diapers. Jumlahnya mungkin bisa untuk mengongkosinya mendaftar ke perguruan tinggi bila nanti sudah besar.

Makan Bersama Keluarga

Sebagai orangtua, kita belajar kembali bagaimana caranya memasak makanan yang sehat, alih-alih memesan makanan dari luar. Bahkan akan menjadi lebih baik apabila kita berbicara dengan keluarga kita pada saat makan. Kita akan saling berbagi informasi mengenai sekolah anak kita dan apa-apa yang sudah dipelajarinya. Kita akan mendengarkan bagaimana pandangnya tentang hal-hal yang sedang terjadi. Mungkin kita akan tertawa bersama pasangan kita. Memang tidak semua makanan yang dimakan akan terasa begitu memuaskan, namun menyediakan waktu untuk berbagi pada saat makan dengan keluarga itulah yang penting. Pada suatu saat nanti kita akan menuai manfaatnya.

Waktu untuk bermain

Pada saat bermain dengan anak orang tua diibaratkan seperti berada di mesin waktu. Kita berpindah dari suatu permainan ke permainan yang lain, bermain boneka-boneka, bermain petak umpet dan bermain dengan binatang kesayangan. Bermain dengan anak kita akan membangkitkan ingatan kita kembali akan masa kecil, perasaan yang sudah lama terlupakan. Setiap kali bermain membuat bangunan dengan Lego, berdandan seperti seorang puteri, atau permainan lainnya, kita akan menemukan kembali sebuah pemikiran kreatif, yang di dunia orang dewasa mungkin sangat jarang ditemukan. Biasanya akan terasa sulit bermain bersama anak kita setelah habis jam kantor - tanpa harus berpikir mengenai tenggat waktu pekerjaan yang dibebankan kantor kepada kita - tetapi sekali saja kita berhasil membebaskan pikiran kita, maka kita akan dapat menikmati saat-saat bersama anak kita dan serasa ingin selamanya.

Pelukan dan ciuman

Barang kali berupa ciuman sekilas yang diam-diam diberikan di pipi pada saat anak kita tidur. Atau pelukan yang hangat sebelum berangkat ke kantor yang kemudian dibalas oleh anak kita dengan pelukan dan ciuman khas anak-anaknya. Balasan itu seakan membangkitkan daya hidup kita, seperti campuran kopi dengan gula yang diminum di pagi hari. Pengungkapan rasa kasih sayang mungkin akan semakin berkurang seiring makin dewasanya anak-anak kita.

Anak adalah cerminan kita

Anak kita mungkin mempunyai selera humor yang diwarisinya dari kita, sehingga ia bisa menghibur pasangan kita yang sedang sedih. Sungguh bagus karena anak kita tidak mewarisi kelemahan kita yang tidak bisa memperbaiki perbedaan yang ada yang akan mengkibatkan keretakan hubungan. Pengamatan kita akan ciri-ciri fisik dan kepribadian yang menjelma secara alami pada anak-anak kita - dan yang selebihnya, syukurlah, tidak mewujud - adalah salah satu bagian yang paling memuaskan dari pengawasan tumbuh kembang anak-anak kita.

Menemukan Hobi Baru

Anak-anak memperkenalkan kepada kita hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita bahwa akan begitu menyenangkan. Sebelum mempunyai anak, misalnya kita sama sekali tidak mengenal mainan peralatan konstruksi. Sekarang kita bisa mengenali sebuah mesin berat dari jarak jauh sambil kita berkendara dalam kecepatan tinggi - dan kita merasa sangat bergairah akan hal itu. Kalau kita sebenarnya tidak begitu menyukai olah raga, kita bisa kaget bahwa ternyata anak kita bisa menjadi anggota tim basket. Seandainya pendengaran musikal kita jelek, mungkin saja anak kita bisa menjadi pemain utama di sekolah musik. Yang pasti anak-anak kita telah memperluas dunia kita, membuatnya menjadi tempat yang menyenangkan.

Membangkitkan kenangan akan cinta dan patah hati yang pertama.

Ketika anak-anak kita jatuh cinta terhadap lawan jenis untuk pertama kalinya, kita akan dibikin pusing oleh gejolak perasaan anak remaja ingusan, apalagi bila mereka mengalami ciuman pertama yang membara - dan hal-hal pertama lainnya. Tapi kemudian, ketika kita menyaksikan anak kita menunggu panggilan telepon dari pacarnya pada kencan berikutnya, dan ternyata pacarnya yang ditunggu tidak datang. Hati kita terasa sedih karena ikut merasakan kekecewaannya, tetapi kita bersyukur karena tidak harus merasakan sakit hati remaja seperti itu. Cinta pertama adalah kenangan terindah yang harus dialami sendiri.

Hari Wisuda

Apakah kelulusan di jenjang taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, atau yang lainnya, hari itu anak kita secara formal menjalani dari satu jenjang ke jenjang pendidikan berikutnya. Walaupun hal tersebut sangat mendebarkan, namun cukup melegakan seperti berlalunya sebuah beban kecil. Kekuatiran kita yang mendalam akan kemampuan anak kita telah digantikan oleh kegembiraan yang meluap-luap akan masa depan mereka. Dan juga kebanggaan akan kerja keras kita dengan pasangan yang telah berhasil menanamkan pendidikan kepada mereka mulai dari mengenal abjad sampai dengan mereka lulus sarjana.

Menemukan kembali pasangan kita

Kita mengira telah mengetahui hal lain tentang dirinya, tetapi keberadaan anak telah memberikan sebuah peran kepada pasangan kita yaitu sebagai tokoh baru - bukan sekedar pasangan hidup, seorang kekasih, atau seorang teman, tapi sebagai ibu atau ayah. Kita akan tersenyum melihat pasangan kita bergumul dengan anaknya, mengajarinya berkendara, atau menjelaskan kepadanya mengapa tidak boleh menyakiti binatang. Melihat pasangan kita menjadi seorang ayah atau ibu - kadang terlihat penyabar, kadang bodoh, kadang lembut, kadang melawan - membuat kita bertambah mencitainya.

Bedanya ANAK JADUL ama ANAK SEKARANG

Isi dari thread ini sama sekali bukan HOAX, tapi ini hanyalah sebuah pemikiran dari realita hidup.

Isi dari thread ini adalah hanya ingin mengajak para blogger untuk melihat betapa hancur, bobrok dan terpuruknya moral dan budaya anak-anak di Indonesia saat ini.
Jika kaskuser ingin tahu seberapa hancur, bobrok dan terpuruknya moral dan budaya anak-anak di Indonesia saat ini, saya akan memberikan sedikit contoh dari yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah perbedaan anak-anak Indonesia dulu dengan sekarang :

1. Anak-anak dulu cuma bisa pegang dan hisap PERMEN berbentuk ROKOK
Anak-anak sekarang sudah hebat pegang dan hisap ROKOK

2. Anak-anak dulu takut sama yang namanya JARUM SUNTIK
Anak-anak sekarang sudah bisa NYUNTIK sendiri (NARKOBA)

3. Anak-anak dulu pintar menyanyikan LAGU ANAK-ANAK
Anak-anak sekarang lebih memilih menyayikan LAGU PERCINTAAN

4. Anak-anak dulu cuma nonton film UNYIL
Anak-anak sekarang tontonannya film SINETRON YANG TIDAK MENDIDIK

5. Anak-anak dulu NONTON BF ngumpet-ngumpet
Anak-anak sekarang terang-terangan BIKIN FILM BF

6. Anak-anak dulu sangat TABU MEMBICARAKAN S***
Anak-anak sekarang sangat HEBAT MELAKUKAN S***

7. Anak-anak dulu MENGERTI ARTI PACARAN saat minimal SMP kelas 1
Anak-anak sekarang SUDAH BISA PACARAN sejak SD kelas 1

8. Anak-anak dulu menjadikan anak cewek sebagai TEMAN SEPERMAINAN
Anak-anak sekarang menjadikan anak cewek sebagai KORBAN (PEMERKOSAAN)

9. Anak-anak dulu habis berkelahi kemudian BERDAMAI
Anak-anak sekarang habis berkelahi kemudian MEMBUNUH

10. Anak-anak dulu TAKUT sama GURU
Anak-anak sekarang di TAKUTI sama GURU

11. Anak-anak dulu cuma bisa DIAM ketika dimarahi orangtuanya
Anak-anak sekarang TAK SEGAN MENGANIYAYA bila dimarahi orangtuanya

12. Anak-anak dulu hanya GIGIT JARI bila permintaannya tidak dipenuhi
Anak-anak sekarang akan MENGAMUK bila permintaannya tidak terpenuhi

13. Anak-anak dulu AKAN MENGADU kepada orangtua bila ada MASALAH BERAT
Anak-anak sekarang MEMILIH JALAN PINTAS / BUNUH DIRI hanya karena MASALAH KECIL

14. Anak-anak dulu SUKA MALU-MALU
Anak-anak sekarang TIDAK TAHU MALU, BIKIN MALU, dan MALU-MALUIN

15. Anak-anak dulu MENERIMA bila dikasih baju MODEL apa aja dari ortu
Anak-anak sekarang SUKA MENGKRITIK model baju yang ortu kasih.

16. Anak-anak dulu selalu mengucapkan TERIMA KASIH bila diberi sesuatu
Anak-anak sekarang TIDAK TAHU TERIMA KASIH terhadap apapun

Bagaimana?? Sungguh amat tragis dan memprihatinkan bukan??

Marilah kita jaga anak dan saudara kita agar tidak menjadi salah satu dari anak-anak yang moral dan budaya yang sudah hancur dan bobrok ini.